Kumpulan Widget Animasi

Jumat, 24 April 2015

Mikroba dan Jerawat
(Propionibacterium acnes si Musuh Sekaligus Teman bagi Wajah)
Jerawat, satu kata yang pasti semua orang akan merasa risih bila mendengar apalagi merasakannya. Benarkah ? Ya , karena tidak seorang pun mau mengalami yang namanya jerawat, khususnya pada kaum hawa. Mengapa demikian ? karena timbulnya jerawat khususnya pada wajah kaum hawa akan dapat mengurangi rasa percaya diri bahkan merusak penampilan. Namun, tidak hanya kaum hawa saja yang merasa risih apabila telah timbul yang namanya jerawat di sekitar wajah, kaum adam pun akan merasakan hal yang sama. Jerawat memanglah bukan suatu penyakit yang mematikan, namun keberadaannya merupakan suatu permasalahan yang besar bagi manusia. Pada umumnya jerawat terjadi pada masa remaja yang sedang mengalami masa pubertas, hal ini disebabkan tidak adanya keseimbangan hormon serta pembentukan hormon-hormon dewasa, hormon-hormon ini menyebabkan sebaceous ”kelenjar penghasil sebum pada kulit” menjadi lebih aktif. Kenaikan aktifitas kelenjar ini mengakibatkan produksi sebum “minyak” pada wajah juga meningkat. Jadi tumpukan sebum ini nantinya akan menjadi satu bergabung dengan kotoran serta sel kulit mati sehingga menyumbat dan terjadi penyumbatan pori-pori. 
Gambar Pori-pori kulit
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali dikatakan bahwa penyebab dari timbulnya jerawat di wajah yang dimulai pada saat  remaja tersebut merupakan suatu perasaan cinta yang terpendam seorang remaja putri maupun remaja putra yang menyukai lawan jenisnya namun tidak bisa diungkapkan. Benarkah demikian ? ataukah hanya sekedar mitos belaka ? Yuk, kita lihat fakta secara ilmiah mengenai masalah jerawat ini…
Menurut hasil penelitian, ternyata jerawat yang timbul pada wajah kita  merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh sebuah bakteri yang bernama Propionibacterium acnes (Gilchrist,1900).
Pertumbuhan bakteri jerawat ini tergolong lambat, sehingga sebuah jerawat dapat bertahan satu minggu bahkan lebih berada di kulit wajah. Sebelum membahas bagaimana bakteri jerawat tersebut bisa timbul di wajah maka akan diulas terlebih dahulu fakta-fakta mengenai bakteri Propionibacterium acnes .
Propionibacterium acnes terdapat dalam kelompok bakteri corynebacteria dan termasuk ke dalam flora normal kulit. Bakteri jerawat ini merupakan bakteri yang hidup tanpa menggunakan oksigen atau biasa disebut sebagai bakteri anaerob dan merupakan jenis bakteri Gram-Positif. Organisme yang hidup tanpa memerlukan oksigen biasa juga disebut memiliki tipical atau karateristik aerotolerant. Genome dari bakteri ini telah diteliti dan sebuah penelitian menunjukkan bahwa beberapa gen bakteri tersebut dapat menghasilkan enzim untuk meluruhkan kulit dan protein, yang mungkin bersifat immunogenic (mampu mengaktifkan sistem kekebalan tubuh). Ia hidup di daerah asam lemak (fatty acid), di kantung kelenjar minyak (sebaceous glands), pada kelenjar minyak (sebum) yang tersembunyi di dalam pori pori kulit. Karena sifatnya yang tidak membutuhkan oksigen, maka ketika seseorang malas untuk mencuci wajah tentunya akan mudah terkena jerawat, sebab bakteri jerawat yang telah masuk ke dalam pori-pori wajah dan bersembunyi akan mudah hidup dan menginfeksi wajah. Berikut ini merupakan gambar dan klasifikasi dari dari bakteri Propionibacterium acnes .



 
             
            Gambar.
bakteri Propionibacterium acnes

             Kingdom : Monera                                                               
 Phylum   : Actinobacteria

   Class    : Actinobacteriadae
   Ordo     : Actinomycetales
   Family : Propionibateriaceae
   Genus   : Propionibacterium
               Spesies  : Propionibacterium acnes 
                                            
            Lalu bagaimana bakteri ini bekerja dan menimbulkan masalah bagi kulit wajah ? jawabannya ialah ketika pori-pori kulit terhalang atau "tidak bisa bernafas" maka bakteri yang sifatnya tumbuh dalam lingkungan yang anaerobic (tanpa oksigen) ini menjadi tumbuh sangat cepat dan mengeluarkan banyak bahan kimia untuk merusak jaringan-jaringan pada pori-pori kulit. Karena rangsang bahan iritan tersebut, jaringan kulit akan melepaskan histamin yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi). Akibatnya kulit menjadi merah,  membengkak dan membentuk bulatan-bulatan kecil hingga besar di sekitar wajah terutama pada bagian pipi dan kening yang biasa kita sebut jerawat. Selain dari aktifitas bakteri Propionibacterium acnes, masalah jerwat juga dapat timbul karena beberapa faktor di antaranya :
1.     Faktor hormonal
Aktivitas atau perubahan hormonal pada manusia dapat mengakibatkan perkembangan jerawat, seperti masa pubertas dan siklus menstruasi.
2.     Faktor genetik
Jerawat dapat timbul akibat kecenderungan genetik dalam keluarga yang sering mengalami permasalahan jerawat.
3.     Faktor psikologi
Meskipun masih diperdebatkan, namun kebanyakan para ahli meyakini bahwa keadaan psikologi seseorang (depresi dan stres) dapat mempengaruhi pertumbuhan jerawat.
            Lalu bagaimana cara mengatasi jerawat yang disebabkan oleh infeksi bakteri Propionibacterium acnes tersebut ?
            Menurut hasil penelitian perusahaan vaksin terbesar di dunia yaitu Sanofi-Pasteur yang bekerja sama dengan Universitas California mencoba membuat vaksin anti jerawat yang disebabkan oleh bakteri P.acnes tersebut. Mereka menemukan bahwa daripada melakukan cara kuno dengan membunuh bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes) yang menjadi biang kerok lahirnya jerawat, ada cara yang lebih ampuh untuk mengontrol mereka, yaitu dengan bantuan para tikus dan lobak. Awalnya mereka menarget sebuah protein yang disebut CAMP. Protein yang juga dimiliki oleh P. acnes ini digunakan oleh berbagai macam bakteri untuk membunuh sel tempat tinggalnya. Mereka lalu mencoba mengambil gen ini dan menaruhnya di tanaman lobak, yang kemudian akan memproduksi protein tersebut secukupnya. Daun dari lobak itu kemudian di peper-peperkan ke hidung tikus. Dan tikus-tikus itu nanti akan mulai memiliki antibody kepada CAMP. Langkah terakhir, para peneliti memanen antibody dari para tikus, dan membagikannya ke kumpulan bakteri P. acnes. Ketika bakteri itu di oleskan ke telinga seekor tikus, tikus itu mengalami peradangan yang jumlahnya jauh lebih sedikit dari tikus biasa. Hal tersebut dapat terjadi karena bakteri P. acnes yang biasanya mengamuk dan mulai berulah ketika pori-pori kita tertutup kotoran ,dapat kembali jinak seperti sedia kala berkat eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan tersebut.
            Akan tetapi, Studi baru dari University of California, Los Angeles mengungkapkan bahwa tak semua strain bakteri penyebab jerawat yaitu Propionibacterium acnes dapat menyebabkan munculnya jerawat pada wajah seseorang. Bahkan ada juga strain bakteri P. acnes yang dapat membuat kulit seseorang menjadi putih dan bersih. Mengapa bisa demikian ? Seorang peneliti Huiying Li, yang merupakan asisten profesor molekuler dan farmakologi medis di UCLA David Geffen School of Medicine mengatakan bahwa Strain P. acnes yang tidak dapat menyebabkan jerawat ini justru melindungi kulit, sama halnya dengan bakteri yang terkandung di dalam yogurt dan membantu menjaga usus dari bakteri berbahaya. Untuk studi yang dipublikasikan dalam (Journal of Investigative Dermatology) ini, peneliti mengamati kondisi kulit 49 orang berjerawat dan 52 orang yang tidak berjerawat.
            Peneliti menggunakan strip hidung untuk mengumpulkan DNA mikroba dari kulit partisipan kemudian melihat strain bakteri apa yang mereka miliki.
Setelah itu, peneliti mengkultur bakteri-bakteri yang ditemukan pada kulit partisipan dan merangkai DNA dari 66 strain P. acne tersebut.
            Dari situ ditemukan sepasang strain pada satu dari lima partisipan berjerawat tapi tidak ditemukan pada partisipan yang kulitnya sehat.
Peneliti juga menemukan satu strain P. acnes yang tampaknya hanya ada pada partisipan yang kulitnya sehat namun tidak ada di dalam kulit partisipan yang berjerawat.
            Huiyung Li kembali mengatakan pada Minggu (3/3/2013) bahwa mereka menduga strain ini memiliki mekanisme pertahanan alami yang membuatnya mampu mengenali bakteri jahat yang dapat menyerang dan menghancurkan mereka sehingga jerawat tak muncul Hasil penelitian ini tentu membalikkan fakta bahwa P.acnes merupakan biang kerok timbulnya jerawat .
            Namun, pada prinsipnya cara yang terbaik untuk menghilangkan atau mengurangi jerawat yang sering timbul di wajah adalah dengan membiarkan pori di wajah tidak tertutup, seperti melakukan hal-hal berikut ini :
1.     Membersihkan wajah dari debu dan kotoran untuk mengurangi bakteri dan pori yg tersumbat.
2.     Mengurangi memakai kosmetik yang menutup pori dalam waktu diatas 6 jam , karena lemak diwajah harus keluar ( khusus wajah berminyak ).
3.     Mengurangi konsumsi makanan lemak tinggi untuk mengurangi produksi lamak pada wajah.
4.     Rajin-rajinlah berkeringat , untuk yang satu ini tentunya dengan berolahraga jawabannya.
Demikian artikel yang penulis buat ini, mohon maaf yaa bila ada kesalahan dalam penulisannya, semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca  dan tentunya wajah kita terhindar dari masalah jerawat dengan menjaga kebersihan wajah dan pola hidup sehat . Salam sehat
Daftar Pustaka :
Pyatkin, K., 1967. Mikrobiology. MIR Publisher, Moscow
      Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga.
          Jakarta.
International Journal about Interkingdom transfer of the acne causing agent, Propionibacterium acnes, from human to grapevine. http://mbe.oxfordjournals.org/content/early/2014/02/19/molbev.msu075.abstract?sid=74e709be-645d-4561-aba1-bd49515b62a8
Diakses tanggal 22 april 2015 pukul 21.19 wib
           Diakses tanggal 22 april 2015 pukul 21.44 wib
           Diakses pada tanggal 22 April 22.10 WIB
           Diakses pada tanggal 22 april pkl. 22.26 wib
Debora Mackenzie.In development : a vaccine for acne. http://www.newscientist.com/article/dn20958-in-development-a-vaccine-for-acne.html
            Diakses tanggal  23 april 2015 pukul 16.47 wib

Rabu, 22 April 2015

makalah pengantar studi islam 'imu kalam'

BAB 1 PENDAHULUAN 

A. Latar belakang 

Aqidah ilmu kalam sebagaimana diketahui, membahas ajaran-ajaran dasar dari suatu agama. Setiap orang yang ingin menyelami seluk-beluk agamanya secara mendalam, perlu mempelajari akidah yang terdapat dalam agamanya. Mempelajari akidah/teologi akan memberi seseorang keyakinan-keyakinan yang berdasarkan pada landasan yang kuat , yang tidak mudah diombang-ambingkan oleh peredaran zaman. Teologi dalam Islam disebut juga ilmu At-Tauhid. Kata Tauhid mengandung arti satu/esa dan keEsaan dalam pandangan Islam merupakan sifat yang terpenting diantara sifat-sifat Tuhan. Teologi Islam disebut juga ilmu kalam.

B. Rumusan masalah 

1. Apa pengertian ilmu kalam ? 
2. Bagaimana latar belakang lahirnya ilmu kalam ? 
3. Apa saja aliran-aliran dalam ilmu kalam ? 

C. Tujuan 

1. Untuk mengetahui pengertian dari ilmu kalam 
2. Untuk mengetahui latar belakang kemunculan ilmu kalam 
3. Untuk mengetahui berbagai aliran dalam ilmu kalam 

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ilmu Kalam Ilmu kalam biasa disebut dengan beberapa nama, antara lain : ilmu ushuluddin, ilmu tauhid, fiqh al-akbar dan teologi islam. Disebut dengan ilmu ushuluddin karena, ilmu ini membahas pokok-pokok agama dan disebut ilmu tauhid karena, ilmu ini membahas keesaan Allah SWT, juga asma’ dan afal Allah yang wajib, mustahil dan jaiz, juga sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi rasul-Nya. Secara objektif ilmu kalam sama dengan ilmu tauhid, tetapi argumentasi ilmu kalam lebih dikosentrasikan pada penguasaan logika. Abu Hanifah menyebut ilmu ini fiqh al-akbar. Menurut persepsinya, hokum islam yang kenal dengan istilah fiqih terbagi atas dua bagian. Pertama, fiqh al-akbar, membahas pokok-pokok agama. Kedua, fiqh al-asghar, membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi hanya cabangnya saja. Selanjutnya ada yang berpendapat, bahwa ilmu kalam ialah ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan keagamaan (agama islam) dengan bukti-bukti yang meyakinkan. Ibn Khaldun, sebagaimana dikutip oleh A.Hanafi berpendapat, bahwa ilmu kalam ialah ilmu yang berisi alasan-alasan mempertahankan kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan aliran golongan Salaf dan Ahli Sunah. Dasar-dasar ilmu kalam : a. Al-Qur’an : Banyak menyinggung hal yang berkaitan dengan masalah ketuhanan, diantaranya: 1. قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4) ( الأخلاص : 1-4) 2. الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ الرَّحْمَنُ فَاسْأَلْ بِهِ خَبِيرًا ( الفرقان :59) “Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia.” 3. الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ فَمَنْ نَكَثَ فَإِنَّمَا يَنْكُثُ عَلَى نَفْسِهِ وَمَنْ أَوْفَى بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا ( الفتح :10) “Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.” b. Al-Hadis : Banyak juga Al-Hadits yang menyinggung hal yang berkaitan dengan masalah ketuhanan, diantaranya: عن أبي هُرَيْرَةَ قال كان النبيُّ صلى الله عليه وسلم بارزًا يومًا للناسِ فأَتاه رجلٌ فقال : ما الإيمان قال : الإيمان أن تؤمنَ بالله وملائكتِهِ وبلقائِهِ وبرسلِهِ وتؤمَن بالبعثِ قال : ما الإسلامُ قال : الإسلامُ أن تعبدَ اللهَ ولا تشركَ به وتقيمَ الصلاةَ وتؤدِّيَ الزكاةَ المفروضةَ وتصومَ رمضانَ قال : ما الإحسان قال : أن تعبدَ الله كأنك تراهُ، فإِن لم تكن تراه فإِنه يراك قال : متى الساعةُ قال : ما المسئولُ عنها بأَعْلَم مِنَ السائل، وسأُخبرُكَ عن أشراطِها؛ إِذا وَلَدَتِ الأَمَةُ رَبَّهَا، وَإِذا تطاولَ رُعاةُ الإبِلِ البَهْمُ في البنيان، في خمسٍ لا يعلمهنَّ إِلاَّ الله ثم تلا النبيُّ صلى الله عليه وسلم ( إِنَّ الله عنده علم الساعة ) الآية : ثم أدبر فقال : رُدُّوه فلم يَرَوْا شيئاً فقال : هذا جبريل جاءَ يُعَلِّمُ الناسَ دينَهم . متفق عليه “ Dari Abi Hurairah ia berkata: Suatu hari Nabi SAW. nampak di tengah manusia, lalu seorang laki-laki mendatanginya dan bertanya: “Apakah iman itu?” Rasul menjawab: “Iman ialah engkau percaya pada Allah, Malaikat-Nya, bertemu dengan-Nya, Rasul-Nya dan bangkit dari kubur (hari kiamat). Lelaki itu bertanya lagi: “Apakah Islam itu?”. Rasul menjawab: “Islam adalah Engkau menyembah Allah dan jangan menyekutukan-Nya, dirikanlah shalat, tunaikan zakat fardhu, dan berpusa bulan Ramadhan”. Lelaki itu bertanya lagi: “Apakah Ihsan itu?”. Rasul menjawab: “Hendaklah engkau beribadah/menyembah Allah seolah-olah engkau melihat Allah, lalu jika engkau tak melihat-Nya ketahuilah sesungguhnya Dia melihatmu”. Lelaki itu bertanya lagi: “Kapan terjadi hari kiamat?”: Rasul menjawab: “Tidaklah orang yang ditanya tentang hal ini (rasul) lebih mengetahui jawabannya dari si penanya, aku akan jelaskan tentang tanda-tanda kiamat (ialah): apabila seorang budak melahirkan tuannya, apabila para penggembala binatang ternak telah berlomba bermegah dalam bangunan, ia termasuk lima hal yang tak seorangpun mengetahuinya kecuali Allah”, lalu Rasul membaca ayat : إِنَّ الله عنده علم الساعة sampai ayat terahir. Lalu lelaki itu pergi dan Nabipun berkata kepada para sahabat: “Panggillah lelaki itu”, tetapi tak seorangpun dari sahabat melihatnya lagi. Lalu Nabi berkata: “Lelaki itu adalah Jibril, ia datang untuk mengajarkan kepada manusia tentang agama”. (HR. Bukhari dan Muslim) c. Pemikiran Manusia Pemikiran manusia dalam hal ini, baik berupa pemikiran umat islam sendiri atau pemikiran luar umat islam. Sebelum filsafat masuk dan berkembang di dunia islam, umat islam sendiri telah menggunakan pemikiran rasionya untuk menjelaskan ayat-ayat al-quran yang masih samar. Ternyata keharusan menggunakan rasio telah mendapat pijakan dari beberapa ayat al-quran salah satunya: (أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْءَانَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا ( محمد : 24 “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci?”. Adapun sumber ilmu kalam yang berasal dari pemikiran luar umat islam dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori. Pertama, pemikiran non muslim yang telah menjadi peradapan lalu di transfer dan diasimilasikan dengan pemikiran umat islam. Kedua, berupa pemikiran-pemikiran nonmuslim yang bersifat akademis seperti filsafat (terutama dari Yunani) sejarah dan sains. d. Insting Manusia Secara instingtif, manusia selalu ingin bertuhan. Karenanya, kepercayaan adanya Tuhan berkembang sejak adanya manusia pertama. Menurut Abas Mahmoud Al-Akkad, mitos merupakan asal-usul agama dikalangan primitif. Tylor, justru mengatakan bahwa animisme (anggapan adanya kehidupan pada benda mati) merupakan asal-usul keperyacaan kepada Tuhan, adapun Spencer mengatakan lain lagi. Ia mengatakan bahwa pemujaan terhadap nenek moyang merupakan bentuk ibadah paling tua. B. Latar Belakang Lahirnya Ilmu Kalam Terdapat sejumlah teori yang digunakan para ahli untuk menjelaskan latar belakang lahirnya ilmu kalam : Pertama , teori politik . teori ini antara lain dikemukakan oleh Harun Nasution. Ia mengatakan bahwa persoalan politik yang terjadi antara Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyah tentang perebutan kekuasaan yang diselesaikan dengan jalan arbitrase oleh kaum Khawarij dipandang bertentangan dengan islam. Kedua , teori internal dan eksternal. Teori ini antara lain dikemukakan oleh A.Hanafi. menurutnya, kita tidak akan dapat memahami persoalan-persoalan ilmu kalam sebaik-sebaiknya kalau kita tidak mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi timbulnya kejadian politis dan historis yang menyertai pertumbuhannya. Secara internal, Al-Quran sendiri di samping ajakannya kepada tauhid dan memercayai knabian dan hal-hal lain yang berhubungan dengan itu, menyinggung pula golongan dan agama-agama yang ada pada masa Nabi Muhammad SAW yang mempunyai kepercayaan yang tidak benar. Adapun faktor eksternal yang menyebabkan lahirnya ilmu kalam antara lain adanya golongan islam yang dahulu, terutama golongan mu’tazilah yang memusatkan perhatiannya untuk penyiaran islam dan membantah alas an mereka yang memusuhi islam. Adapun yang melatarbelakangi mengapa ilmu ini dinamakan Ilmu Kalam adalah : 1. Permasalahan terpenting yang menjadi tema perbincangan pada masa permulaan Islam adalah masalah firman Allah ( Kalam Allah ), yaitu al-Qur’an. Apakah Kalamullah tersebut qadim atau hadits ( baru )? Walaupun permasalahan ini hanya merupakan salah satu bagian dari pembahasan ilmu ketuhanan dalam Islam, namun karena ia menjadi bagian terpenting maka ilmu ini dinamai Ilmu Kalam. 2. Dalam membahas masalah-masalah ketuhanan, para mutakallim ( ahli Ilmu Kalam ) menggunakan dalil-dalil aqliyah dan dampaknya tercermin pada keahlian meraka dalam berargumentasi dengan mengolah kata-kata. Dengan demikian, mutakallim diartikan juga dengan ahli debat yang pintar memakai kata-kata. 3. Secara harfiah, kata kalam berarti “pembicaraan”. Tetapi secara istilah, kalam tidaklah dimaksudkan “pembicaraan” dalam pengertian sehari-hari, melainkan dalam pengertian pembicaraan yang bernalar dengan menggunakan logika. Maka ciri utama Ilmu Kalam ialah rasionalitas atau logika . C. Aliran-Aliran dan Paham dalam Ilmu Kalam Di dalam ilmu kalam terdapat berbagai aliran di antaranya yaitu Khawarij, Murjiah, Mu’tazilah, Asy’ariyah, Ma’turidiyah, Ahl al-Sunah wal Jama’ah dan Syiah. Masing-masing aliran ini memiliki paham teologi yang berbeda antara satu dan yang lainnya, berikut akan dijelaskan secara singkat tentang ketujuh aliran tersebut : 1. Aliran Khawarij Secara harfiah, Khawarij berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Adapun menurut istilah, Khawarij adalah pengikut Ali bin Abi Thalib yang meninggalkan kelompoknya karena tidak setuju dengan sikap Ali bin Abi Thalib dalam menerima arbitrase sebagai jalan untuk menyelesaikan persengketaan tentang khalifah dengan Mu’awiyah Ibn Abi Shufyan. Pemimpin aliran Khawarij ini yang pertama adalah Abdullah Ibn Wahb al-Rasidi yang dianggap sebagai pengganti dari Ali Ibn Abi Thalib. Aliran ini selanjutnya terbagi kepada berbagai sekte di antaranya al-Muhakkimah, al-Ajaridah, al-Suftriah, dan al-Ibadiah. Al-Muhakkimah berasal dari pengikut Ali yang keluar dari barisan Ali atau Khawarij yang pertama yang menganggap bahwa semua orang yang menyetujui arbitrase, dan juga setiap orang yang berbuat dosa besar sebagai yang bersalah dan menjadi kafir. Kemudian, al-Ajaridah adalah aliran Khawarij pengikut Abd.al-Karim Ibn Ajrad yang menurut al-Syahrastani merupakan salah satu teman dari Atiah al-Hanafiah. Kelompok ini memiliki paham yang agak lunak, mereka berpendapat bahwa berhijrah bagi seorang penganut Khawarij ini bukanlah merupakan kewajiban sebagaimana yang diajarkan al-Azraq dan al-Najdah melainkan hanya merupakan kebajikan. Mereka juga memiliki paham puritanisme. Kaum Ajaridah ini selanjutnya terpecah belahlagi menjadi golongan kecil di antaranya adalah golongan al-Maimunah yang menganut paham qadariah, al-Hamziah yang juga mempunyai paham qadariah,serta golongan al-Syu’aibiah dan al-Hazimiah yang menganut paham Jabariah. Selanjutnya, al-Suftriah adalah golongan Khawarij yang dipimpin Ziad Ibn al-Asfar dan mempunyai paham dekat dengan golongan al-Azariqah tersebut, namun sedikit agak lunak, sebagaimana terlihat pada pendapatnya sebagai berikut : a. Orang Suftriah yang tidak terhijrah tidak dianggap kafir. b. Mereka tidak berpendapat bahwa anak-anak kaum musyrikin boleh dibunuh. c. Tidak semua mereka berpendapat bahwa orang yang berbuat dosa besar menjadi musyrik. d. Dosa besar terbagi dua : ada dosa besar yang memiliki sanksi di dunia,seperti berbuat zina dan membunuh dan dosa besar yang tidak ada sanksinya di dunia, seperti meninggalkan shalat dan puasa. Yang menjadi kafir hanyalah orang yang melakukan dosa besar jenis kedua. e. Daerah golongan islam yang tidak sepaham dengan mereka tidak dianggap sebagai dar al-harb, yaitu daerah yang harus diperangi; yang diperangi hanyalah ma’askar atau kamp pemerintah, sedang anak-anak dan perempuan tak boleh dijadikan tawanan. f. Kufr terbagi dua,yaitu kufr bi inkar al-ni’mah (mengingkari rahmat Tuhan) dan kufr bi inkar al-rububiah (mengingkari Tuhan). g. Menyembunyikan keimanan di hadapan orang kafir demi menyelamatkan diri hanya boleh dalam bentuk perkataan dan tidak dalam bentuk perbuatan. h. Untuk keamanan dirinya, perempuan islam boleh kawin dengan lelaki kafir di daerah bukan Islam. Adapun al-Ibadiah merupakan golongan yang paling moderat dari seluruh golongan Khawarij. Namanya diambil dari Abdullah Ibn Ibad, yang pada tahun 686 M memisahkan diri dari golongan al-Azariqah. Hal ini dapat dilihat dari pahamnya sebagai berikut : a. Orang islam yang tak sepaham dengan mereka bukanlah mukmin dan bukanlah musyrik, melainkan kafir. b. Orang islam yang berbuat dosa besar adalah muwahhid, yang mengesakan Tuhan, tetapi bukan mukmin dan kalaupun kafir hanya merupakan kafir al-ni’mah dan kafir al-millah, yaitu kafir agama. c. Yang boleh dirampas dalam perang hanyalah kuda dan senjata. Emas dan perak harus dikembalikan kepada empunya. 2. Aliran Murji’ah Secara harfiah, Murji’ah berasal dari kata raja’a, yakni mengembalikan kepada Tuhan, dan arja’a yang berarti menunda. Secara politik, kaum Murji’ah pada awalnya merupakan golongan yang tidak mau turut campur dalam pertentangan yang terjadi ketika itu dan mengambil sikap menyerahkan penentuan hukum kafir atau tidaknya orang yang bertentangan atau dianggap kafir itu kepada Tuhan. Berkaitan dengan dosa besar yang oleh kaum Khawarij dianggap kafir, namun oleh kaum Murji’ah masih dianggap mukmin. Bagi golongan ini yang terpenting dan diutamakan pada seorang mukmin adalah imannya dan bukan perbuatannya, atau dengan kata lain bahwa perbuatan tidak memengaruhi keimanan seseorang. Selain mengandung arti menunda, kaum Murji’ah juga mengandung arti kaum yang memberi harapan bagi orang yang berbuat dosa besar. Harapan ialah bahwa orang yang berbuat dosa besar tersebut masih ada harapan mendapatkan rahmat dan ampunan dari Tuhan sehingga ia bisa masuk surga. 3. Aliran Mu’tazilah Kata Mu’tazilah berasal dari kata I’tazala yang artinya menjauhkan atau memisahkan diri. Pengertian tentang Mu’tazilah ini ada hubungannya dengan peristiwa Washil bin Atha serta temannya ‘Amr Ibn ‘Ubaid dan Hasan al-Basri. Selanjutnya, kaum Mu’tazilah merumuskan ajaran pokoknya yang dikenal dengan nama al-Ushul al-Khamsah, atau lima ajaran dasar, yaitu : a. AL-Tauhid. Secara harfiah, al-Tauhid berarti mengesakan Tuhan atau meyakini sungguh-sungguh bahwa Tuhan hanya satu saja. b. Al-‘Adl. Secara harfiah, al-‘adl artinya menempatkan sesuatu pada tempatnya (wadl’u syai fi mahalihi). Bagi Mu’tazilah, paham al-‘adl ini memiliki hubungan dengan al-tauhid, yakni jika dengan al-tauhid kaum Mu’tazilah ingin menyucikan diri Tuhan dari persamaan dengan makhluk, maka dengan al-‘adl mereka ingin menyucikan perbuatan Tuhan dari persamaan dengan perbuatan dengan makhluk. c. Al-Wa’d wal al-Wa’id. Secara harfiah, al-wa’ad dan al-wa’id adalah janji kebaikan (surga) bagi orang yang berbuat baik, dan ancaman keburukan (neraka) bagi orang yang berbuat buruk. d. Al-Manzilah bain al-Manzilatain. Secara harfiah, al-Manzilah bain al-Manzilatain adalah posisi menengah bagi yang berbuat dosa besar, serta erat hubungannya dengan paham keadilan Tuhan sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya menurut kaum Mu’tazilah, bahwa para pembuat dosa besar bukanlah kafir dan bukan pula mukmin,karena imannya tidak sempurna. e. Amar ma’ruf nahi munkar. Secara harfiah, amar ma’ruf nahi munkar adalah perintah mengerjakan kebajikan dan menjauhi perbuatan yang buruk. Paham ini dianggap sebagai kewajiban bukan hanya oleh kaum Mu’tazilah saja, melainkan juga oleh golongan umat islam lainnya. Perbedaan yang terdapat antara golongan itu adalah tentang pelaksanaannya. 4. Aliran Ahl al-Sunah wal Jama’ah Term ahli Sunah dan Jama’ah menurut Harun Nasution kelihatannya timbul sebagai reaksi terhadap paham-paham golongan Mu’tazilah yang telah dijelaskan sebelumnya dan terhadap sikap mereka dalam menyiarkan ajarannya itu. Beberapa tokoh yang memiliki paham Ahl al-Sunah wa al-Jama’ah ini antara lain Asy’ariyah dan Maturidiah. Pemikiran dari kedua tokoh ini dapat dikemukakan sebagai berikut : a) Asy’ariyah Asy’ariyah adalah suatu paham teologi yang dinisbahkan kepada Abu al-Hasan Ali Ibn Ismail Al-Asy’ari. Beliau lahir di Bashar pada tahun 873 M dan wafat di Baghdad pada tahun 935 M. Beberapa paham teologi yang dikemukakan al-Asy’ari antara lain : 1. Paham tentang sifat Menurut Al-Asy’ari, mustahil Tuhan mengetahui dengan zat-Nya, karena dengan demikian zat-Nya adalah pengetahuan, dan Tuhan sendiri adalah pengetahuan. Tuhan bukanlah pengetahuan (‘Ilm), tetapi Yang Mengetahui (‘alim). 2. Paham tentang Al-Quran Menurut Al-Asy’ari, Al-Quran bukanlah diciptakan, sebab kalau ia diciptakan maka ia akan berantai tanpa kesudahan. Allah SWT berfirman dalam QS.an-Nahl ayat 40 yang artinya ; “Sesungguhnya Perkataan Kami terhadap sesuatu, apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: “kun (jadilah)”, maka jadilah ia”. 3. Paham tentang Tuhan yang dapat dilihat di akhirat Hal ini didasarkan pada alasan bahwa sifat-sifat yang tidak dapat diberikan kepada Tuhan hanyalah sifat-sifat yang akan membawa kepada arti diciptakannya Tuhan. Dengan demikian, kalau dikatakan Tuhan dapat dilihat, itu tidak mesti bahwa Tuhan harus bersifat diciptakan. 4. Paham tentang perbuatan manusia Menurut Al-Asy’ari, bahwa perbuatan manusia bukanlah diwujudkan oleh manusia sendiri,sebagaimana pendapat Mu’tazilah, tetapi diciptakan Tuhan. 5. Paham anthromorphisme Al-Asy’ari berpendapat bahwa Tuhan mempunyai muka, tangan, mata dan sebagainya dengan ditentukan bagaimana, yaitu dengan tidak mempunyai bentuk dan batasan. 6. Paham tentang keadilan Tuhan Menurut pendapat Al-Asy’ari, bahwa Tuhan berkuasa mutlak dan tak ada suatu pun yang wajib bagi-Nya. 7. Paham tentang posisi menengah Menurut Al-Asy’ari bahwa orang yang berdosa besar tetap mukmin, karena imannya masih ada, tetapi karena dosa besar yang dilakukannya ia menjadi fasik. b) Maturidiah Maturidiah adalah aliran teologi yang dibangun oleh Abu Mansur Muhammad Ibn Muhammad Ibn Mahmud al-Maturidi. Ia lahir pada pertengahan kedua dari abad kesembilan masehi di Samarkand, dan meninggal pada tahun 944 M. Paham teologi Maturidiah ini selengkapnya akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Paham tentang sifat Tuhan Dalam soal sifat-sifat Tuhan terdapat persamaan pendapat antara al-Asy’ari dengan al-Maturidi. Baginya Tuhan memiliki sifat-sifat. Tuhan mengetahui bukan dengan zat-Nya, tetapi mengetahui dengan perbuatan-Nya dan berkuasa bukan dengan zat-Nya. 2. Paham tentang perbuatan manusia Dalam hal ini, al-Maturidi sependapat dengan golongan Mu’tazilah, yakni bahwa manusialah yang sebenarnya mewujudkan perbuatannya. 3. Paham tentang al-Shalah wa al-Ashlah Dalam hal ini, al-Maturidi menolak paham ajaran Mu’tazilah, namun ia sependapat dengan paham Mu’tazilah bahwa Tuhan mempunyai kewajiban tertentu. 4. Paham tentang Al-Quran Dalam hal ini al-Maturidi sependapat al-Asy’ari bahwa kalam atau sabda Tuhan tidak diciptakan tetapi bersifat qadim. 5. Paham tentang orang mukmin yang berbuat dosa besar Dalam hal ini, al-Maturidi sependapat dengan al-Asy’ari yang mengatakan bahwa orang yang berdosa besar masih tetap mukmin, dan soal dosa besarnya akan ditentukan Tuhan kelak di akhirat. 6. Paham tentang al-Manzila bain al-manzilatain Dalam hal ini al-Maturidi menolak paham posisi menengah kaum Mu’tazilah. 7. Paham tentang al-Wa’ad wa al-Wa’id Dalam hal ini al-Maturidi sependapat dengan kaum Mu’tazilah. 8. Paham tentang anthropomorphisme Dalam hal ini al-Maturidi sependapat dengan Mu’tazilah. Dengan demikian, al-Maturidiah ini paham teologinya berada di antara Mu’tazilah dan Al-Asy’ariyah namun lebih kepada paham al-Asy’ari. 5. Aliran Syi’ah Kata Syiah berasal dari bahasa Arab yang artinya pengikut, juga mengandung makna pendukung dan pecinta, juga dapat diartikan kelompok. Sebagai contoh : Syiah Muhammad artinya pengikut Muhammad atau pecinta Muhammad atau kelompok Muhammad. Oleh karena itu dalam arti bahasa, Muslimin bisa disebut sebagai Syiahnya Muhammad bin Abdillah SAW dan pengikut Isa bisa disebut sebagai Syiahnya Nabi Isa a.s. Kemudian perlu diketahui bahwa di zaman Rasulullah SAW Syiah-syiah atau kelompok-kelompok yang ada sebelum Islam, semuanya dihilangkan oleh Rasulullah SAW, sehingga saat itu tidak ada lagi Syiah itu dan tidak ada Syiah ini. Hal mana karena Rasulullah SAW diutus untuk mempersatukan umat dan tidak diutus untuk membuat kelompok-kelompok atau syiah ini syiah itu. Allahberfirman: واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا ( العمران:١۰٣) “ Dan berpegang teguhlah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kalian bercerai berai (berkelompok-kelompok).” Tapi setelah Rasulullah SAW wafat, benih-benih perpecahan mulai ada, sehingga saat itu ada kelompok-kelompok atau syiah-syiah yang mendukung seseorang, tapi sifatnya politik. Misalnya sebelum Sayyidina Abu Bakar di baiat sebagai Khalifah, pada waktu itu ada satu kelompok dari orang-orang Ansor yang berusaha ingin mengangkat Saad bin Ubadah sebagai Khalifah. Tapi dengan disepakatinya Sayyidina Abu Bakar menjadi Khalifah, maka bubarlah kelompok tersebut. Begitu pula saat itu ada kelompok kecil yang berpendapat bahwa Sayyidina Ali lebih berhak menjadi Khalifah dengan alasan karena dekatnya hubungan kekeluargaan dengan Rasulullah SAW. Tapi dengan baiatnya Sayyidina Ali kepada Khalifah Abu Bakar, maka selesailah masalah tersebut. Oleh karena dasarnya politik dan bukan aqidah, maka hal-hal yang demikian itu selalu terjadi, sebentar timbul dan sebentar hilang atau bubar. Begitu pula setelah Sayyidina Ali dibaiat sebagai Khalifah, dimana saat itu Muawiyah memberontak dari kepemimpinan Kholifah Ali, maka hal yang semacam itu timbul lagi, sehingga waktu itu ada kelompok Ali atau Syiah Ali dan ada kelompok Muawiyah atau syiah Muawiyah. Jadi istilah syiah pada saat itu tidak hanya dipakai untuk pengikut atau kelompok Imam Ali saja, tapi pengikut atau kelompok Muawiyah juga disebut Syiah. Pokok-pokok Ajaran Syi'ah Kaum Syi’ah memiliki 5 pokok pikiran utama yang harus dianut oleh para pengikutnya diantaranya yaitu at tauhid, al ‘adl, an nubuwah, al imamah dan alma’ad. a.Attauhid Kaum Syi’ah juga meyakini bahwa Allah SWT itu Esa, tempat bergantung semua makhluk, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan juga tidak serupa dengan makhluk yang ada di bumi ini. Namun, menurut mereka Allah memiliki 2 sifat yaitu al-tsubutiyah yang merupakan sifat yang harus dan tetap ada pada Allah SWT. Sifat ini mencakup ‘alim (mengetahui), qadir (berkuasa), hayy (hidup), murid (berkehendak), mudrik (cerdik, berakal), qadim azaliy baq (tidak berpemulaan, azali dan kekal), mutakallim (berkata-kata) dan shaddiq (benar). Sedangkan sifat kedua yang dimiliki oleh Allah SWT yaitu al-salbiyah yang merupakan sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT. Sifat ini meliputi antara tersusun dari beberapa bagian, berjisim, bisa dilihat, bertempat, bersekutu, berhajat kepada sesuatu dan merupakan tambahan dari Dzat yang telah dimilikiNya.[15] b. Al‘adl Kaum Syi’ah memiliki keyakinan bahwa Allah memiliki sifat Maha Adil. Allah tidak pernah melakukan perbuatan zalim ataupun perbuatan buruk yang lainnya. Allah tidak melakukan sesuatu kecuali atas dasar kemaslahatan dan kebaikan umat manusia. Menurut kaum Syi’ah semua perbuatan yang dilakukan Allah pasti ada tujuan dan maksud tertentu yang akan dicapai, sehingga segala perbuatan yang dilakukan Allah Swt adalah baik. Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep keadilan Tuhan yaitu Tuhan selalu melakukan perbuatan yang baik dan tidak melakukan apapun yang buruk.Tuhan juga tidak meninggalkan sesuatu yang wajib dikerjakanNya c. An nubuwwah Kepercayaan kaum Syi’ah terhadap keberadaan Nabi juga tidak berbeda halnya dengan kaum muslimin yang lain. Menurut mereka Allah mengutus nabi dan rasul untuk membimbing umat manusia. Rasul-rasul itu memberikan kabar gembira bagi mereka-mereka yang melakukan amal shaleh dan memberikan kabar siksa ataupun ancaman bagi mereka-mereka yang durhaka dan mengingkari Allah SWT. Dalam hal kenabian, Syi’ah berpendapat bahwa jumlah Nabi dan Rasul seluruhnya yaitu 124 orang, Nabi terakhir adalah nabi Muhammad SAW yang merupakan Nabi paling utama dari seluruh Nabi yang ada, istri-istri Nabi adalah orang yang suci dari segala keburukan, para Nabi terpelihara dari segala bentuk kesalahan baik sebelum maupun sesudah diangkat menjadi Rasul, Al Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad yang kekal, dan kalam Allah adalah hadis (baru), makhluk (diciptakan) hukian qadim dikarenakan kalam Allah tersusun atas huruf-huruf dan suara-suara yang dapat di dengar, sedangkan Allah berkata-kata tidak dengan huruf dan suara d. Al-Imamah Bagi kaum Syi’ah imamah berarti kepemimpinan dalam urusan agama sekaligus dalam dunia.Ia merupakan pengganti Rasul dalam memelihara syari’at, melaksanakan hudud (had atau hukuman terhadap pelanggar hukum Allah), dan mewujudkan kebaikan serta ketentraman umat. Bagi kaum Syi’ah yang berhak menjadi pemimpin umat hanyalah seorang imam dan menganggap pemimpin-pemimpin selain imam adlah pemimpin yang ilegal dan tidak wajib ditaati. Karena itu pemerintahan Islam sejak wafatnya Rasul (kecuali pemerintahan Ali Bin Abi Thalib) adalah pemerintahan yang tidak sah. Di samping itu imam dianggap ma’sum, terpelihara dari dosa sehingga iamam tidak berdosa serta perintah, larangan tindakan maupun perbuatannya tidak boleh diganggu gugat ataupun dikritik. e.Al-Ma’ad Secara harfiah al ma’ad yaitu tempat kembali, yang dimaksud disini adalah akhirat. Kaum Syi’ah percaya sepenuhnya bahwahari akhirat itu pasti terjadi. Menurut keyakinan mereka manusia kelak akan dibangkitkan, jasadnya secara keseluruhannya akan dikembalikan ke asalnya baik daging, tulang maupun ruhnya. Dan pada hari kiamat itu pula manusia harus memepertanggungjawabkan segala perbuatan yang telah dilakukan selama hidup di dunia di hadapan Allah SWT. Pada saaat itu juga Tuhan akan memberikan pahala bagi orang yang beramal shaleh dan menyiksa orang-orang yang telah berbuat kemaksiatan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari makalah di atas dapat disimpulakan sebagai berikut : 1. Secara metodologis ilmu kalam bertolak dari keyakinan yang kukuh kepada Tuhan serta meyakini hal-hal yang pokok dalam agama. 2. Berbagai masalah yang diperdebatkan oleh berbagai aliran dalam ilmu kalam sama sekali tidak berkaitan dengan hal-hal yang bersifat pokok dalam agama tersebut, yang mereka perdebatkan hanyalah masalah-masalah yang bersifat cabang (furu’iyah) dan selain bersandar pada argumentasi yang bersifat rasional juga bersandar pada argumentasi dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Quran dan Al-Sunah. Dengan demikian, semua aliran teologi tersebut masih ada dalam Islam dan tidak ada yang keluar. 3. Di antara berbagai aliran teologi tersebut terdapat subaliran yang satu dan lainnya jumlahnya tidak sama. B. Saran Dalam pembuatan makalah ini kemungkinan masih banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu penulis menyarankan kepada para pembaca untuk dapat melengkapi tulisan makalah ini di kemudian hari. Semoga secercah ilmu yang ditorehkan dalam makalah ini dapat sedikit membantu para mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah Pengantar Studi Islam tentang masalah Ilmu Kalam. DAFTAR PUSTAKA Hanafi,A. Theology Islam (Ilmu Kalam). Jakarta : Bulan Bintang.1986. Nata, Abuddin. Studi Islam Komperehensif. Jakarta : Kencana Media Group. 2011. Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya Jilid I dan II. Jakarta : UI Press. 1979. Razak, Abdur dan Anwar, Rosihan. Ilmu Kalam. Bandung: Puskata Setia. 2006.